Minggu, 23 Februari 2014

Ratusan Orang Berpesta di England Rayakan Kematian Margaret Thatcher

Selasa, 09/04/2013 

Foto: AFP London,
Tak semua orang merasa kehilangan atas kematian mantan perdana menteri (PM) Inggeris Margaret Thatcher. Bahkan ratusan orang turun ke jalan-jalan di England untuk merayakan kematian  "Wanita Besi" itu. Mereka meluapkan kegembiraan atas kematian mantan pemimpin legendaris Inggeris itu.

Sekitar 200 orang berkumpul di jalanan di Brixton, daerah di selatan London yang mengalami kerusuhan parah pada tahun 1980-an silam. Mereka membawa sepanduk-sepanduk bertuliskan "Rejoice - Thatcher is dead".

Orang-orang bahkan minum-minum dan bersulang serta menari-nari mengikuti lagu-lagu hip-hop dan reggae yang diputar kuat.

"Saya sangat, sangat senang. Dia telah melakukan begitu banyak kerosakan bagi negeri ini," cetus seorang lelaki seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (9/4/2013).

Sejumlah warga bahkan membawa kertas bertuliskan "Ding dong, penyihir telah mati". "Kami di sini untuk merayakan kematiannya," kata seorang wanita berumur 50 tahun, Carole Roper.

Roper pun mencetuskan dirinya membenci kebijakan-kebijakan Thatcher. Bahkan menurutnya, mantan PM wanita pertama England itu tidak berbuat apapun untuk membantu rakyat miskin di negeri itu. Brixton merupakan tempat kejadian kerusuhan ganas pada tahun 1981, atau dua tahun setelah Lady Thatcher menjadi PM England.

Aksi serupa juga berlangsung di kota Glasgow. Lebih dari 300 orang berkumpul untuk berpesta" atas kematian Thatcher. Para aktivis antikapitalis berteriak-teriak, "Maggie, Maggie, Maggie" yang disambut dengan teriakan massa "mati, mati, mati". Massa pun menari-nari dan bernyanyi penuh sukacita.

Thatcher meninggal dunia dalam usia 87 tahun setelah mengalami stroke. PM wanita pertama Inggeris yang menjabat tahun 1979 itu mengubah politik Inggeris saat dia mulai berkuasa. Dia menjadi pemimpin Inggeris yang paling berpengaruh dalam masa modern di kancah internasional.  detikNews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar