Kamis, 28 November 2013

2015 Rusia Kirim Pesawat Menuju Matahari

Fun Smart and Luck - Matahari adalah salah satu bintang
terbesar di luar angksa. Namun, sejauh ini belum
ada ilmuwan yang bisa melakukan penelitian dari
jarak dekat.
Saat ini ada beberapa ilmuwan dari beberapa
negara yang tergabung dalam helio-physicists
telah membuat perangkat untuk mendekati
Matahari, untuk menelitinya sedekat mungkin.
Untuk menunjang penelitian itu, Rusia berencana
akan meluncurkan pesawat ruang angkasa ke
Matahari.

Ide pertama mengirimkan pesawat ruang
angkasa ke Matahari berasal dari komunitas
ilmuwan Rusia pada tahun 1970 (di masa
Brezhnev). Namun, di awal proyek pertama itu,
pesawat tanpa awak itu secara teknis dinilai tidak
layak.

Kini para ahli dari Institute of Terrestrial
Magnetism, Ionosphere and Radio Wave
Propagation atau Pushkov (IZMIRAN), Physics
Institute of the Academy of Sciences (FIAN) dan
peneliti lainnya, sedang bekerja untuk
menyelesaikan proyek Interhelioprobe. Direktur
Lembaga Studi Luar Angkasa dengan Akademisi
Ilmu Pengetahuan Rusia, Lev Zelyony,
mengatakan tidak menutup kemungkinan bahwa
pesawat antariksa ini nanti akan bisa mendekati
Matahari pada ketinggian 10-12 solar radii.

Dengan jarak sedekat itu, ancaman bahaya
memang akan muncul. Selain bahaya
overheating, juga bahaya penguapan sinar di
bawah Matahari yang bisa menyebabkan
kesalahan dalam pengukuran.

Oleh karena itu, yang akan menjadi prioritas
adalah mengembangkan perisai panas yang
mampu menahan suhu sampai 600 derajat
Celcius. Nantinya, bahan perisai itu akan dibuat
dari bahan tungsten, molybdenum, dan bahan
tahan api lainnya.

"Mendekati Matahari diperlukan untuk
mempelajari fenomena seperti solar flares," kata
Vladimir Kuznetsov, Direktur IZMIRAN. "Yang
paling penting juga untuk mempelajari siklus
Matahari dan dinamo Matahari, karena sampai
hari ini kami masih tidak dapat memprediksi awal
dan amplitudo siklus ini."

Menurut Kuznetsov, jika mampu mempelajari
serta memprediksi siklus Matahari, akan
memungkinkan untuk mengurangi dampak
bahaya bagi Bumi.
Selain Rusia, proyek serupa juga dilakukan di
negara lain. Ilmuwan Eropa yang bekerja untuk
Solar Orbiter juga tengah meneliti Matahari dari
jarak 60 solar radii (jarak ini sedikit lebih dekat dari
orbit Merkurius). American Solar Probe akan
mendekati Matahari pada jarak hanya 8.5 radii
dari permukaan.

Namun, Solar Orbiter baru akan diluncurkan pada
2017, dan Solar Probe pada tahun 2018.
Sedangkan pesawat milik Rusia itu, diyakini para
ilmuwan akan diluncurkan pada 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar